Dahulu kala, di daerah jambi terdapat kerajaan kerajaan kecil. Mereka hidup damai berdampingan.
Suatu hari, seekor harimau kelaparan yang sangat buas, mengacau desa
tersebut. Harimau memakan ternak dan menyerang warga desa. Puluhan warga
mengalami luka luka serius. Situasi yang sangat darurat memaksa raja
turun tangan. Raja memerintahkan seorang prajurit pilihan untuk
mengatasi hal tersebut.
“Wahai prajuritku, kau kuberi mandat untuk menangani harimau yang
mengganggu wargaku!” perintah raja kepada Roman, sang prajurit pilihan.
Di tengah hutan, Roman berkelahi dengan sang harimau. Roman terluka
parah. Roman berlari dan terus berlari hingga sampai di desa kemingking
yang terkenal karena duriannya. Roman memasuki desa kemingking dan
harimau terus mengejarnya. Roman melawan harimau itu dengan sekuat
tenaga. Melihat banyak durian yang jatuh, Roman pun menggunakan durian
itu sebagai senjata. Ia melemparkan durian durian itu ke arah harimau.
“Ampuni aku wahai prajurit. Aku tidak lagi mengganggu warga. Tetapi,
izinkan aku untuk bisa menikmati durian durian yang wangi dan manis ini
pada setiap akhir musim!” seru harimau mengiba kepada Roman.
Roman pun mengangguk tanda setuju.
Roman lalu melaporkan hal kejadian itu kepada raja. Raja pun
memerintahkan rakyatnya untuk menghormati dan mematuhi sumpah harimau
tersebut. Sejak saat itu, harimau tak pernah mengganggu warga dan hanya
keluar pada waktu musim durian. Kebiasaan tersebut hingga saat ini tetap
dijalankan desa kemingking.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar